Minggu, 22 Juli 2012

JOKOWI ANTEK YAHUDI?

Nama resminya Rotary International (RI). Komunitas lokal RI yang mereka bentuk di 162 negara dinamakan ‘club’ , sehingga nama lengkapnya Rotary International Club, biasa disingkat Rotary Club (RC). didirikan pada tahun 1905, markas besarnya berada di kota Evanston, Illinois, USA, Nomor Telp. (312) 866-300.


Organisasi ini awalnya didirikan untuk menunjang perjuangan mendapatkan tanah air bagi orang-orang Yahudi. Anggota RC adalah kalangan pengusaha. Mereka menunjang dari segi dana bagi terbentuknya negara Israel. RC bertugas mengumpulkan kalangan bisnis dan berfungsi sebagai ‘kontak bisnis’ (clearing house) dan dapat pula merupakan sarana pengumpulan dana bagi keperluan zionis.


Ah, sulit dipercaya ketika kita dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa gerakan dan aksi Zionis telah begitu mengakar di Indonesia. Bila ditelisik lebih jauh bahkan gerakan Zionis telah mengakar berbarengan dengan masuknya kolonialisme Belanda di Indonesia. Bisa kita bayangkan begitu kokohnya gerakan tersebut merasuk dalam kehidupan rakyat Indonesia sejak abad 16 M. Salah satu sayap gerakan zionis yang mempunyai cabang pada lebih 170 negara di dunia adalah Rotary club yang merupakan derivasi dari kegiatan Freemasonry international.Club ini  tersebar di seluruh dunia. Anggota Rotary Club dipanggil Rotarian dan mereka adalah para pemimpin bisnis dan profesional bahkan mewakili semua profesi (seorang dokter, seorang notaris, seorang guru sekolah, seorang pedagang, dan seterusnya). Menurut sebagian penganjur teori tentang konspirasi Yahudi, perkumpulan tersebut mempunyai tujuan rahasia dan merupakan bagian dari persekongkolan Yahudi.
Tidak seorang pun menyanggah kenyataan bahwa anasir yang merusak, baik di bidang ekonomi maupun sosial di dunia sekarang ini, bukan saja diawaki, tetapi juga didanai oleh dan untuk kepentingan kaum Yahudi. Beberapa waktu setelah Kongres Zionisme Internasional ke-1 di Basel (1897) itu kecenderungan politik kaum Yahudi bekerja untuk dua arah, yang satu dilakukan secara diam-diam ditujukan untuk menghancurkan dan menguasai negara-negara non Yahudi di seluruh dunia. Adapun  yang lain lagi untuk membentuk sebuah negara Yahudi di Palestina.
Yang paling mengkhawatirkan bagi kita di Indonesia adalah kecenderungan politik diam-diam kaum Yahudi. Mereka bahkan sudah menginfiltrasi Indonesia sejak zaman pra kemerdekaan hingga kini. Apalagi sepanjang kiprahnya gerakan ini bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak tatanan politik, ekonomi, dan sosial di negeri-negeri yang mereka tempati.
Di Indonesia upaya membendung gerakan Yahudi ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Presiden Soekarno. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.
Namun di Era Presiden Abdurrahman Wahid Keppres nomor 264/1962 tersebut dicabut dan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia.
Mereka melakukan aktivitas ‘kemanusiaan’. Kegiatan inheren bersifat ‘Social Function’. Dibalik itu, khususnya Rotary Club menggalang l’esprit de corps sesama mereka dalam ihwal bisnis.
Beberapa waktu lalu, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary International, Rotary Club Solo Kartini melantik anggota baru dari berbagai profesi. Bahkan RC Solo Kartini mengangkat dua anggota kehormatan, Istri Walikota Surakarta Iriana Joko Widodo dan Mrs. Mayumi asal negara sakura, Jepang.
Sementara, bagi Sabili , pemberitaan yang terus menerus mengenai Jokowi Zionis, malah menjadikan pemberitaan yang berulang-ulang dan membuat orang semakin penasaran kepada Jokowi, hal ini bisa menjadi kampanye gratis juga bagi Jokowi.
Berbicara Jokowi memang tak ada habisnya, saya mencatat ada empat hal,  pertama berkaitan dengan komentarnya yang mengaku bosan dengan calon pemimpin daerah yang menggunakan baju koko dan peci sebagai pembentuk citra religius. Kedua adalah masalah jari metal yang sama dengan jari metal persaudaraan Yahudi.  Ketiga adalah tentang Istri Jokowi yang ikut dalam Rotary Club dinilai sebagai kepanjangan tangan Yahudi, dan yang keempat berkaitan dengan mobil kampanye yang dinilai menyalahi janji Jokowi-Ahok yang tidak akan beriklan di baliho, poster, karena merusak lingkungan.
Saya sebetulnya beranggapan bahwa tidak ada untungnya menanggapi keempat hal tersebut karena pada prinsipnya tidak ada dalam teori manapun bahwa keempatnya sebagai syarat seseorang mampu menjadi pemimpin yang baik. Tetapi, mengapa Jokowi? apa pentingnya Jokowi? sebuah pertanyaan desepsi untuk membodohi potensi bangsa dan negara Indonesia. Sebenarnya pertanyaan tersebut harus dibalik kapan tangan Yahudi datang mendekati Jokowi dan kita menantikan juga dengan taraf kecerdasan yang seimbang sehingga mereka tidak mampu melakukan dekonstruksi pikiran calon pemimpin ini.

1 komentar:

  1. Ente adalah manusia SESAT penebar FITNAH!! Siapa yg Yahudi???.... Jawabnya adlah ENTE!

    BalasHapus